Papa Quit Smoking

Late post because it was happened a couple month ago. But, i want to share my happiness here.
I know myself very well that i do not like people that have habit smoking, including his habit (My dad). His habit started since i was a little and stop before i turned 23. Such a great thing and miracle that he stop and it such a wonderful gift that i ever had dad :)

I will start the story....
Papa is the best man that i ever had, the person that always taking care of me and our family. We love him except his smoking habit.
Sejak kecil saya tak suka papa merokok, dan saya paling benci jika ada orang yang merokok di depan saya apalagi meniupkan asap rokoknya. Ketika saya mulai tumbuh besar dan tinggal bersama papa, setiap kali papa ingin merokok  saya selalu bilang "Kalau mau merokok di luar aja pa, ga kuat bau nya", dan dia akhirnya pergi keluar rumah beberapa menit untuk merokok namun kadang dia tetap melakukannya di dalam rumah sampai saya yang akhirnya ngambek dan harus pergi keluar atau pindah ruangan karna tak nyaman dengan baunya.
Kita sudah seringkali berbicara untuk membuatnya berhenti merokok dari mulai saya SMK hingga kuliah tapi hasilnya 0, papa tetap merokok. Semenjak kuliah saya tak tinggal di rumah dan jarang bertemu papa, namun sekalinya bertemu dia masih tetap sama. Saya sudah bingung dengan cara apalagi saya harus membuatnya berhenti. 
Tepat tahun lalu, keinginan saya untuk membuat orang-orang terdekat saya berhenti merokok semakin tinggi. Apalagi dengan adanya iklan rokok yang menyeramkan itu saya berharap orang-orang yang merokok merasa maaf (jijik) hingga tak ingin membelinya lagi. Ah, tapi dasar saja mereka bak Don't judge the taste by the cover dan tetap saja mengkonsumsinya. Dan saya kemudian sadar, bahwa untuk berhenti merokok itu sebenarnya haruslah ada niat dari orang yang ingin berhenti dulu, diberi motivasi agar mereka berhenti barulah itu akan terjadi. And how i make it?

I'd like to thanks to Mr. Ridwan Kamil for slogan Tuesday without smoking. Saya merupakan salah satu penggemarnya, apalagi kalau bukan atas dedikasi yang dia berikan selama ini. Kalian mau bilang ini pencitraan? Ya, saya akui itu adalah pencitraan. Tapi kembali lagi, pencitraan dengan bukti yang nyata yang membuat orang-orang di sekitarnya merasa senang atas apa yang dia lakukan. Setiap hari selasa dia menggalakan itu dan saya selalu share, ternyata papa juga baca, papa pernah cerita suatu hari kalau dia dalam bahasa gaulnya kepo-in fb anaknya ini. Cekkin timeline rutin beberapa hari sekali dan sesekali dia bertanya "Kenapa statusnya begini?" dan kadang saya ga bisa jawab =D. 
Papa juga kemudian protes kenapa saya share terus Tuesday without smoking, papa baca-in artikelnya ko tapi gak ngaruh juga. Tapi saya ga nyerah dan tetep aja share setiap selasa.

Sampai hari itu tiba, hari dimana papa totally quit smoking. Siang itu, telpon rutin mingguan dari orang rumah dan tiba-tiba mama cerita kalau akhirnya papa berhenti merokok. Saya sempat kaget dan gak percaya sampai akhirnya mama ceritain kalau kita berhasil. Setiap kali ada di rumah dan papa ngerokok saya pasti ngomel-ngomel A, B, C dan pasti minta dia keluar setiap kali ngerokok dan untungnya tak satupun dari keluarga yang suka rokok, jadinya semua pasti bakal ngambek pas papa ngerokok dan marah klo ngerokok deket kita. Papa yang rutin denger ceramah malem, tetiba bahas topik rokok dan disana dibilang kalau Rokok itu ga jelas halal atau haramnya, orang gak ada penjelasan halalnya. Dan sejak itu dia gamau konsumsi lagi.

Selalu ada jalan dari semua hal yang terjadi dan akhirnya ada jalan untuk berhenti merokok untuk papa. Intinya entah ada papa - papa lain dan orang lain di luar sana yang masih merokok, kalau kalian emang punya keinginan yang kuat untuk berhenti, Pasti akan ada jalan untuk berhenti, lewat apa saja pasti ada ilhamnya ^^.

Komentar

  1. kalau bapak aku ilhamnya lewat sakit dan perintah dari dokter XD

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

--Sakit Panjang--

Hi...We met again...

Habis Skripsi Terbitlah Tesis~