Hi 2015.....

The first thing, i would like to say...
WELCOME 2015, hope this year will be better. Last year i learn a lot of things that i can not mentioned one by one but like someone say "Jadikan pengalaman tahun lalu sebagai cerminan untuk lebih baik di tahun ini". 
Sebenarnya saya seperti kehilangan arah belakangan ini, entah mengapa semangat menurun. Mau ngapa-ngapain itu ko rasanya malaaaas dan seperti biarkan mengalir apa adanya. Tapi kemudian saya dibangunkan oleh diri saya sendiri, saya sadar tak boleh begini dan saya harus mencapai impian saya. Kenapa semangat saya menurun?Kenapa saya merasa ingin menyerah? Semua akan saya ceritakan hari ini.

Awal November, 

Deadline judul tugas akhir semakin dekat, dan saya beserta tim belum ada judul yang pas. Sebelumnya saya mungkin sudah ceritakan bahwa judul skripsi yang saya yakini akan bagus dan bisa saya sampaikan dengan baik ditolak oleh atasan saya karena skripsi yang saya ambil berkaitan dengan client saya dan itu porhibited. Akhrinya saya menyerah karena itu memang tidak bisa dikompromikan dan kami mencari lagi ide yang lain hingga akhirnya terpaksa mengambil topik tentang "COBIT" itu adalah semacam framework yang sejujurnya kurang saya pahami juga dan kami pun submit proposal tersebut pada akhir November. I felt that i am not doing it right actually cause it's like so easy. 

Pertengahan Desember,

Di tengah perasaan kesibukan tentang deadline proyek yang sangat mepet, saya sedikit melupakan tugas akhir dan kabarnya. Kabar itu ternyata tak kunjung datang, padahal sudah dijanjikan bahwa itu akan berlangsung satu minggu. Akhirnya saya email dan telepon ke kampus untuk meminta kepastian tentang proposal. Hanya ingin tahu jawaban apakah itu diterima atau tidak, tapi apa daya ternyata kabar dari kampus itu simpang siur. Sampai satu hari diberi kabar bahwa proposal itu diterima. Senangnya bukan main karna ternyata kami bisa one step closer dan itu tandanya kami bisa melanjutkan.

Akhir Desember,

Malam itu saya sedang nonton film korea selepas pulang kerja. Maklumlah saya ingin melepas penat sehabis pekerjaan yang menggunung belakangan. Namun, tiba-tiba saya dikejutkan oleh kabar dari salah satu teman skripsi yang mengatakan bahwa dosen pembimbing kita menyarankan untuk tidak menggunakan judul skripsi yang ini karena tidak ada relasinya dengan mata kuliah yang ada di kampus atau dengan kata lain SKRIPSI kita DITOLAK. Bagaimana rasanya, well malem itu menjadi malam yang sunyi rasanya dan akhirnya tangis saya pecah. Saya tak sanggup membendung tangis ini, perlahan air mata mengalir deras di pipi saya, dalam perasaan saya bahwa semua sudah berakhir dan saya tak sanggup lagi. Malam itu menjadi malam yang kelabu karena saya akhirnya menangis semalam namun tak sanggup berbuat apa - apa.

Keesokan harinya, mata saya lebam. Ya lebam karena menangis semalam dan saya juga tak ingin berbincang dengan orang atau bahkan bercanda. Hari itu merasa gak karuan, bekerja pun enggan sebenarnya namun saya harus tetap pergi ke client dan untung saja hari itu tiba-tiba saya teringat akan seseorang, Seseorang yang pernah menawarkan judul thesisnya untuk saya pakai. Thesisnya tidak jadi dia gunakan karena dia memilih judul yang lain, saya sudah pernah bercakap-cakap dengannya tentang ini dan menurut saya ini adalah judul yang menarik. Namun, dari semua itu ada satu hal yang membuat saya ragu untuk mengambilnya karena saya harus melakukan "Programming". I know that i am not good on that, so i gave up. But then, saya coba minta materinya hari itu untuk saya coba pelajari dulu.
Hari itu juga semangat saya tumbuh lagi perlahan, saya yakin Tuhan sudah mentakdirkan semua ini dan saya melihat iklan film "Merry Riana" sebuah film motivasi dari buku sejuta dollarnya. Saya pernah mendengar tentang namanya dari salah seorang teman yang dulunya satu kantor dan dia adalah fans beratnya dan saya tertarik untuk nonton film ini. Dan saya putuskan di hari OFF saya kalau saya akan pergi menghabiskan me timey saya untuk menonton ini.

"Me Timey" adalah peraasan ingin sendiri dan keinginan untuk sendiri pada hari - hari tertentu. Dan itu adalah hari ini dimana saya menghabiskan diri untuk berkeliling di Mall Favorit saya "PIM". Entah mengapa saya senang berada disana untuk berjalan - jalan dan menghabiskan me timey. Pada hari-hari lain sebelumnya saya juga sering kesana sendiri, ke Gramedia, Makan kemudian berjalan-jalan dengan jajan es krim, dll. Ga ngerasa sepi?ga ngerasa sendiri? "ENGGA TUH". Ada yang pernah bilang bahkan mengasihani saya yang sering pergi sendirian, padahal hey dude please do not judge people if you don't know their story. Me timey itu adalah waktu yang saya perlukan dalam suatu waktu dimana saya hanya ingin sendirian, sendirian ini adalah bukan berarti saya tidak ada teman untuk pergi. Tapi karena saya memang ingin sendiri, berpikir sendiri dan merenung tentang apa yang sudah saya lakukan dan menghabiskan waktu dengan saya sendiri. Saya tidak ingin bercakap-cakap dengan orang lain dan saya hanya ingin bercakap dengan diri saya sendiri. 

Ok, let's get back to the Movie. Filmnyaa kereeen abis, top, dan dua jempol deh buat Mbak Merry Riana. Dari awal nonton film ini saya udah nangis. Pas pertama -tama diceritakan ketika kerusuhan tahun 1997 dimana kaum chinese sedang dalam masalah, dilakukan semena-mena oleh yang berkuasa. tak sanggup rasanya membendung air mata, membayangkan keluarga yang mungkin juga mengalami hal serupa saat itu. Keluargaku yang lain adalah Chinese, mereka tinggal di Tangerang. Hanya keluarga dari kakek yang akhirnya jadi mualaf. Walau kami berbeda namun kami masih saling menghargai, dulu setiap ke rumah tante, di ruang tamu terdapat foto Eyang buyut di selingi dengan dupa dan makanan di depannya. Merry riana itu termasuk salah satu korban kerusuhan hingga akhirnya dia harus ke Singapura mencari seseorang yang keluarganya kenal. Namun, apa daya ternyata orang tersebut tidak bisa ditemukan. Beruntungnya dia bertemu temannya yang baik dan kisahnya dimulai dari sana. Jika saya ceritakan mungkin kisahnya akan menjadi sangat panjang disini. 
Jadi, intinya di film ini dia mengajak kita untuk tidak menyerah tentang mimpi dan harapan itu akan ada jika kita percaya. Dia yang gigih dalam mengejar impian dan sikapnya yang baik membuat dia berhasil. Kemudian akhirnya saya tersadar bahwa saya belum cukup berusaha dengan baik sampai sekarang, saya belum mengejar impian saya dengan baik dan saya sepenuhnya sadar bahwa saya belum bekerja keras. Orang lain yang berhasil tidak menyia-nyiakan waktunya seperti saya, santai dan berfikir semua akan baik-baik saja. Hal itu salah, saya seharusnya bekerja keras, mencoba hal baru, kemudian berdoa untuk hasilnya. Bagaimana saya tahu itu akan baik jika saya tidak berusaha dan saya hanya diam?Saya merasa bahwa saya kurang berusaha, memang benar. Buktinya, saya tidak berusaha mencari tentang materi skripsi, berusaha untuk mengejar padahal saya ingin target saya tercapai. Orang lain berusaha mati-matian hingga tidur larut malam dan saya masih sempat nonton Drama? Hal itu yang membuat saya sedih dan menangis sepanjang menonton film ini. 
But, big thanks to Mba Merry Riana yang mampu membangkitkan semangat saya kembali. Saya meyakini bahwa saya bisa dan saya harus berusaha lebih keras lagi. Saya kemarin sedih dengan kegagalan saya namun kegagalan itu adalah awal dari semua ini dan itu akan membuat saya lebih baik lagi. 
Ada satu lagi kegagalan yang saya alami tahun lalu, saya gagal menjadi pemimpin. Ya saya gagal menjadi pemimpin yang baik, saya tidak mampu melakukan pekerjaan saya dengan baik, memanage project dengan baik dan mengatasi masalah dengan baik. Rasanya saya banyak sekali membuat masalah untuk perusahaan. Saya belakangan bersikap don't care atau tidak perduli dengan project karena saking pusingnya dan saya merasa "Ngapain sih perduli toh mereka juga yang suruh saya masuk project ini dan kemudian menyalahkan saya". Rasa kesal saya karena saya merasa kenapa harus saya yang mendapat project ini dan mengapa mereka akhirnya menyalahkan saya. Namun kemudian saya disadarkan dan saya bisa introspeksi diri bahwa sayalah orang yang tidak mampu melalui itu dengan baik. Ini adalah scenario Tuhan untuk saya, untuk melihat sejauh apakah saya mampu bertahan dan sejauh mana saya mampu menyelesaikan. Dan saya sadar, bahwa masihlah banyak kekurangan yang saya milikki dan saya masih perlu belajar lagi dengan baik, sempat saya merasa sombong bahwa saya bisa melakukan semua dengan baik. Maafkan diri ini ya Tuhan, tak seharusnya saya begitu karna saya masih banyak kekurangan. Saya akan belajar lebih baik lagi, akan bersikap lebih baik lagi, Saya akan menjadi pendengar yang baik dan saya tidak akan keras kepala lagi. Sudah cukup rasanya belakangan ini saya keras kepala dan akhirnya begini, berakhir dengan tidak indah. Maafkan saya pah, saya seharusnya dengarkan kata papa untuk tetap belajar menjadi lebih baik dan tidak boleh sombong.

Kegagalan-kegagalan yang saya alami ini akan saya jadikan pelajaran untuk bisa lebih baik di tahun ini. Seperti kata mba Merry Riana, Selesaikan apa yang sudah kita pilih. Saya harus bisa menyelesaikan apa yang sudah saya pilih, SKRIPSI, Pekerjaan dan tanggung jawab, Terselesaikannya project di kantor dan Menuju S2. Saya yakin saya bisa dan saya akan berusaha lebih keras lagi.

Keep fighting ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

--Sakit Panjang--

Hi...We met again...

Habis Skripsi Terbitlah Tesis~