Surat Untuk Papa

Teruntuk Papa,

Pa, ketika pertama kali aku lahir ke dunia ini, Papa adalah laki-laki pertama yang aku cintai. Papa bagaikan pahlawan untukku dan bersama dirimu aku merasa begitu nyaman.

Terimakasih karena telah mendengarkanku dan selalu mendengarkanku selama ini. Terima kasih karena kita bisa berbagi cerita dan aku  bisa menunjukkan sisi terlemahku padamu. Papa punya semua saran yang kubutuhkan, jika ada masalah pekerjaan atau kuliah ataupun sekedar untuk menghapus air mataku kala aku patah hati.

Terimakasih karena papa telah bekerja begitu keras untukku dan keluarga. Papa telah memberi rasa tenang dan aman setiap kali aku mencoba melakukan sesuatu yang baru, aku tau engkau mungkin khawatir juga ketika aku selalu menjadi anak yang ambisius, senang mencoba sesuatu yang baru tanpa tau konsekuensinya dan aku berbeda dengan anak perempuan lainnya dalam keluarga. Semua orang selalu bilang kalau aku seharusnya damai-damai saja dengan pekerjaanku dan tidak mencoba hal lain, tapi aku selalu ingin mencoba tantangan baru dalam hidupku, menjelajahi dunia sendirian itu tidak mudah memang. Tapi, papa selalu bilang kalau aku punya Tuhan yang selalu melindungiku dimanapun sehingga kini aku berusaha untuk mandiri dan berani melakukan semua itu. Papa selalu mendukung apa yang aku lakukan, mendukung hidupku, karir , termasuk laki-laki pilihanku. Papa, engkau selalu tau saat aku sedang jatuh cinta, dan kau sama seperti ayah lainnya. Kau selipkan dalam doamu laki-laki yang sedang aku sukai, mencari tahu tentangnya dan terkadang menggodaku dengan itu semua. Di saat semua orang memaksaku bahkan merendahkanku karena berbagai hal, engkau yang selalu menguatkanku dan mendukung apa yang aku lakukan.

Terimakasih karena kau bisa menerimaku apa adanya. Di luar sana ada banyak pria yang selalu menuntutku menjadi wanita sempurna, tetapi hanya Papa laki-laki yang menerimaku apa adanya, mendorongku untuk menjadi diriku sendiri dan menerima apa yang ada dalam diriku.

Terimakasih untuk waktu yang Papa berikan untukku. Mengantarkanku pergi dan pulang sekolah,mengantar kemanapun aku mau pergi, mengantar aku pergi jauh untuk kuliah, menghadiri wisudaku, mengantar dan menemaniku tes kerja, membantuku mengerjakan tugas, membantuku belajar. Aku tahu Papa pasti capek, tapi waktu yang Papa berikan untukku membuatku merasa bahagia.

Terimakasih untuk omelan-omelan kecil karena aku pulang malam atau aku yang selalu ceroboh dan lupa terhadap barangku jika aku berpergian. Meskipun menjengkelkan, aku tahu itu cara lain Papa untuk mengatakan, "Aku khawatir padamu, aku ingin kamu baik-baik saja."

Terimakasih untuk deheman-deheman kecilmu saat aku bersama teman laki-laki yang datang ke rumah. Meskipun kadang memalukan dan bikin tidak nyaman, aku tahu seperti itulah caramu memastikan agar aku tidak salah langkah dan memilih orang yang akan melindungiku, menggantikan tugasmu.

Terimakasih karena ketegasan dan kesetiaan Papa mengajarkanku bagaimana menghadapi kerasnya dunia tanpa menggunakan tangisan sebagai senjata meluluhkan lawan. Terimakasih karena membentukku menjadi karakter yang kuat yang menghargai dan menghormati diriku sendiri juga orang lain.

Rasanya rasa terimakasih ini tidak bisa terucapkan dan tertulis di sini, Papa. Aku tahu Papa adalah manusia biasa yang jauh dari sempurna. Tapi bagiku Papa adalah Papa paling sempurna yang mengajariku pelajaran hidup berarti.

Tak peduli siapapun laki-laki yang akan mendampingiku kelak, aku akan selalu mencintaimu. Tidak peduli berapapun usiaku, I'll always your daddy's little girl.

I love you, Pa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

--Sakit Panjang--

Hi...We met again...

Habis Skripsi Terbitlah Tesis~