Kotak Surat

Baris-baris dalam tulisan ini adalah isi dari kotak surat
Disini tergurat kata-kata yang kupetik dari segala penjuru di dalam pikiranku
Menafsirkan, mematri dan menuangnya dalam ribuan huruf........


Mencemaskanmu mungkin salah, tapi aku menyesal jika tidak melakukannya. 
Baris-baris dalam tulisan ini akan mengantar sesuatu pada matamu
Catatan dari detik-detik yang menangkap cerita, harap, tanya dan doa
Saat kulewatkan sendiri..

Sesekali ingin kucoba menulis harapan di layang-layang.
Kutulis di kertasnya yang tipis lalu kurekatkan pada bambu penahannya.
Kuterbangkan layang - layang itu untuk berdansa dengan udara dan saat aku siap kulepaskan
Dan biarlah layanganku terbang jauh dan harap dan doaku pergi..
Aku tak tahu kemana angin akan membawanya, apakah dia akan tersangkut
atau sembuyi di ranting pohon atau terjatuh di atap rumah seseorang.
Yang jelas aku sudah menuliskan inginku dan disitu tertulis
Everything will pass.......

Ada saat dimana kita tidak perlu menoleh ke belakang
Jangan lihat lagi apa yang sudah ikhlas kita tinggalkan,
Aku percaya itu, aku meringankan langkah untuk menjemput sesuatu yang baru
Sesuatu yang lebih melegakan, sesuatu yang membuat kita bersyukur karena menjemputnya
dengan tangan yang sudah sengaja dikosongkan
Sungguh itu tidak semudah bernafas, aku berdiam terlalu lama untuk menahan diri tidak menoleh ke belakang
Saat aku berhenti, waktu tak ikut menemani.
Dia terus berjalan
Pilihanku, tertinggal jauh di masa lalu atau kukerjar waktu dengan harapan
Kuputuskan untuk mengejar waktu, semoga tak tersandung lagi oleh masa lalu dan 
Semoga aku tidak berjalan mundur.

Belakangan ini entah mengapa aku merasa begitu khawatir tentang jalan yang harus aku tempuh di tahun depan, tahun ini akan segera berakhir dan itu artinya target untuk tahun depan harus ditentukan. Kekhawatiran ini bukan semata tak berdasar namun aku takut salah langkah dan aku tau aku tak kan bisa kembali. 
Gelisah dan perasaan tak tenang menyelimuti sudah tiga minggu. Setiap malam gelisah dalam tidur, setiap hari terpikirkan dan setiap hari menangis dalam doa, karna aku tau hanya Tuhan yang mampu mengerti dan sanggup mendengarkan ceritaku setiap waktu. dan saat itu aku butuh waktu untuk diam agar memberi waktu pada hati dan pikiranku untuk berbicara.

Baris - baris tulisan ini adalah laci
Tempat dimana aku merajut gusar, amarah, haru dan benci
Lelah karena terus berlari 

Kalender 2015,
Aku memusuhinya,
Aku tidak ingin menuju itu,
rasanya aku masih ingin berada di titik ini karna ak tak sanggup melalui tahun itu.
Namun, aku tahu hidup tak bisa selamanya ada di titik yang sama.

Seperti berada di ring tinju,
di sudut ini aku berhadapan dengan masa depan yang belum jelas
Anehnya setiap aku memukul,
yang lebam aku sendiri.

Someone said "Pertanyaan tak terjawab, mencerdaskan dan mendewasakanmu dengan caranya sendiri". Pertanyaan ini terus terlintas di benakku dan sulit mendapatkan jawaban hingga aku beranikan diri melangkah maju demi mendapat jawaban itu. Aku tahu itu tidak mudah dan jawaban ini juga belum pasti, namun setidaknya ketika aku sudah diujung jalan tapi aku masih percaya pada harapan. Saat itu, banyak hal terjadi dan Tuhan mengirimkan orang - orang untuk membantu. Aku sekarang hanya menyiapkan diri sampai benar - benar yakin dengan pilihanku dan aku juga sedang meraut doa bersama waktu.

Seperti Gerimis aku datang perlahan menuju mimpikuuuu, saat gerimis itu berhenti akan kuberikan pelangi untuk orang - orang yang terkasih.


Dream as big as you can and believe with yourself.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

--Sakit Panjang--

Hi...We met again...

Habis Skripsi Terbitlah Tesis~