PDP

Dimulai dari hal sederhana, tugas Knowledge Management yang wajibbin buat Personal Development Planning masing - masing mahasiswanya.
Awalnya bingung ngapain ini ibu minta gitu dan bingung juga mau tulis apa.
Saya punya impian dan saya tau mau jadi apa saya nanti 5 tahun ke depan, setelah jadi pertama kali saya baca lagi dan merasa aneh.
Saya memikirkan apa tujuan hidup saya sebenarnya dan itulah sebenarnya yang harus saya tulis.


Ada beberapa fase / tahapan penting dalam hidup saya. Dan beginilah garis besarnya :
Story adalah fase yang sudah saya lewati dan saya bersyukur bisa melewatinya, sedangkan planning adalah rencana - rencana yang saya buat untuk ke depannya.

Detail cerita bisa terlihat dari sini, saya membuat beberapa hal yang saya alami juga.


Akhir ceritapun saya tuliskan apa tujuan hidup saya tau planning saya ke depannya.
Poin kelima adalah poin terpenting yang bisa saya tuliskan disini, setelah beberapa hari berfikir saya akhirnya tahu apa tujuan hidup paling penting saya.

Menjadi IBU yang baik, menjadi IBU yang cerdas yang mampu menciptakan generasi muda yang lebih baik lagi di masa mendatang, menjadi IBU yang dapat menjadi panutan dan membimbing anaknya menjadi generasi penerus cerdas yang berkelanjutan.

Beberapa orang berkata untuk apa kuliah lagi dan mendapat gelar master kalau cita - citanya hanya ingin menjadi IRT? Sungguh tidak mengerti orang tersebut, jika menjadi Ibu itu diperlukan keahlian khusus dan tidak semua orang bisa menjadi Ibu. Saya ingin menjadi ibu yang baik dan menginspirasi untuk anak - anak saya dan tolong tujuan saya kuliah ini bukanlah karena saya ingin sombong , membuat banyak lelaki segan dengan pendidikan saya yang lebih tinggi dan kemudian pergi. 

Sama sekali bukan, banyak sekali orang yang salah beranggapan dan tidak mengerti. Saya kuliah karena saya suka belajar, saya suka mendapat ilmu baru daripada sekedar diam di kost dan bermalas - malasan, saya orangnya senang dikejar target walau itu menyebalkan tapi itulah yang membuat hidup saya lebih bermakna. Saya juga tidak ada niatan sombong atau bahkan membuat lelaki takut dengan pendidikan saya, wah laki - laki seperti itu tidak kuat mental namanya masa begitu saja kalah! Toh saya juga ga bilang calon saya harus S2 juga, itu kan kalau dapat ya syukur dan kalau tidak syukuri yang sudah ada, yang penting ngerti agama dan bertanggung jawab. Pendidikan itu bukan untuk menakuti , tapi saya hanya mencoba barangkali saja jika saya berpendidikan lebih tinggi dimana masih sedikit orang pada level ini, kesempatan saya bekerja di tempat yang lebih baik semakin terbuka. Saat ini lulusan S1 sudah bejibun, S2 pun nanti banyak begitu, tapi sekarang sebelum meledak jumlahnya, tak bolehkah saya mencoba untuk tempat yang lebih baik yang saya harapkan hingga saya pensiun?

Bukan saya cewe matre, tapi hidup ini perlu uang. Anak sulung itu patokan dan panutan keluarga. Saya hanya ingin adik - adik saya mendapat hidup dan pendidikan yang layak, orang tua saya bahagia di masa tuanya dengan tidak kesusahan dengan kehidupan kami ke depannya. Toh berusaha itu tidak salah kan?

Pada akhirnya kesimpulan ini adalah yang terbaik yang pernah saya putuskan.

Semoga bermanfaat..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

--Sakit Panjang--

Hi...We met again...

Habis Skripsi Terbitlah Tesis~