Sunday Night with my story

End of relationship does not mean end of friendship...



Walau sebenernya hubungan sama mantan terakhir ga baik, aku yang putusin komunikasi dan menghindar sampe sekarang dan ga berhubungan baik lagi. Kalaupun dia benci sama aku itu wajar karna aku yang salah, tapi aku ga mau dateng lagi di hidupnya cause i know he is doing better now without me. Cinta memang ga selalu berakhir indah termasuk hubungan kami yang ga direstui orang tua dan akhirnya harus kandas di tengah jalan. Sebenernya ini hal yang paling ga mau aku bahas selama ini, but it's almost 3 years and maybe it's ok now.

Aku si manusia keras kepala, gede ego dan suka ga mau dengerin orang lain dan dia yang lembut, baik dan penurut. Tuhan pertemukan kami di kampus dimana dia adalah adik kelasku, tepat satu tahun masuk dibawahku dan pada awalnya aku adalah mentornya. Asdos di kelasnya sampai akhirnya kami dekat lalu jadian. Ini adalah kali pertama aku tak berani menceritakan siapa yang dekat denganku pada papa, bukan apa-apa karna dia ini adik kelasku dan jelas-jelas itu perbedaan besar karna apalagi dia masih dianggap sebagai anak kecil pastinya. Tapi aku tetap nekat untuk menjalin hubungan dengannya dan hubungan kami cukup lama (hampir satu tahun sampai akhirnya putus beberapa hari sebelum tepat satu tahun - 1 Juli).

Hubungan kami tidak mudah, selain banyak pihak kecuali orang tua. Lingkungan kami juga banyak yang tidak mendukung apalagi saat itu peraturan ketat sekali di asrama. Susah buat bertahan dan seringkali berantem tapi akhirnya dia yang mengalah ya karna apalagi kalau bukan ego aku yang tinggi. Kadang kita harus sembunyi-sembunyi kalau mau bertemu atau bahkan main surat-suratan (kalau inget ini kaya zaman dulu dah) sampai akhirnya kita harus pisah karna aku diterima kerja di Jakarta. 
Mulailah kita LDR dan disana kita mulai sering berantem, entah karna dia yang jarang pegang hp dan jarang ngabarin sampe akhirnya aku kesel atau saat aku pengen diperhatiin dia nya gak ada. Ya namanya juga hubungan berantem itu biasa. 
Dia akhirnya ke Jakarta waktu itu beberapa hari karna mau ditempatkan magang, kami akhirnya bertemu dan sempat jalan-jalan. Ya seneng sih ditengokin pacar, tapi setelahnya kami LDR an lagi karna dia harus magang beberapa bulan di Riau. Mulai darisitu dan kerjaan aku mulai banyak juga apalagi sering bulak-balik Bandung, dia jadi agak possesiv gitu. Sering aku ga ngabarin karna sibuk atau sering salah sms karna ga fokus dan waktu itu emang sempet sakit karna kesehatan memburuk akibat kecapean. Dia sering bahas-bahas aku terlalu sibuk dan ga punya waktu atau masalah aku udah kerja dan dia belum sampe akhirnya sempet minta putus tapi ga jadi.

Satu hari aku pulang ke rumah dan ditanya mama karna dia akhirnya tau aku ada hubungan dengan dia dan ya aku ceritain kondisinya. Awalnya mama biasa saja sampai suatu hari dimana aku mau pergi ke Bandung , papa marah besar dan minta aku akhirin hubungan dengan dia. Sebenernya aku bingung tapi aku ga punya pilihan karna papa bilang kalau aku tetap pergi, maka aku berakhir. Aku akhirnya pulang lagi dan malam itu aku putus dengan dia. Aku ga jelasin apa situasinya dan kenapa harus udahan tapi aku cuma minta dia buat ga hubungin aku lagi. Nangis iya tapi aku bertahan buat ga nangis saat itu karna rasanya pasti sakit saat kamu diminta mengakhiri hubungan dengan orang yang kamu sayang. Beberapa hal yang bikin papa ga setuju karna status dia yang masih mahasiswa dan aku yang sudah bekerja, umur dia yang lebih muda dan aku yang masih kekanak-kanakkan yang ga bakal bikin hubungan langgeng. 
Berakhir hubungan dan aku memutuskan buat ga menjalin kontak lagi. Aku block semua akun sosmednya, block no hp nya dan sejak itu aku benar-benar sendiri. Ya sendiri dan kadang aku nangisin kesendirian aku saat aku merindukannya. Tapi itulah akhirnya keputusan yang aku buat.

Sejak saat itu, aku ga ada keinginan untuk menjalin hubungan lagi atau dekat dengan siapapun. Aku menyibukkan diriku dengan tumpukan pekerjaan dan kuliah dan kadang aktif di sosmed atau organisasi di luaran. Awalnya sulit ngelupainnya tapi akhirnya biasa walau sebenernya sampe sekarang masih tetep mengganjal rasa bersalah aku sama dia. Rasa bersalah yang begitu besar sampai ga berani minta maaf atau bahkan ngeliat dia lagi.
Aku ga mau mengulang kisah itu lagi jadi aku emang agak tertutup di dua tahun terakhir. Pernah satu kali dekat dengan seseorang yang sudah aku anggap kaka sendiri, karna aku masih ga mau buka hati aku dia akhirnya jadian dengan orang lain dan ketika mereka putus dan kami dekat lagi, aku masih ga bisa menerima dan tampaknya aku akan terus menganggap dia kaka.
Lalu disaat aku mau membuka hati untuk orang lain, hatiku sakit lagi. Tuhan hanya mengirimkannya untuk memberikanku pelajaran tentang dua tipe manusia di dunia ini :
- Bad boy yang bisa berubah
- Bad boy yang tidak bisa berubah
Dan aku salah beranggapan bahwa dia bisa berubah, terkadang mungkin perubahan itu baik, tapi bagi sebagian orang perubahan itu tak bisa dilakukan. And well itu sudah beberapa bulan dan terakhir kali ketemu cukup shock juga sih karna aku ga suka dengan dia yang sekarang. Ya well mungkin kata-kata ini tepat "Dulu waktu aku gemuk, kamu nyuruh aku diet. Aku ga bisa dandan dan gayanya tomboy, kamu minta aku feminim dan dandan. Dulu aku males beres-beres dan ga bisa masak, kamu minta aku jadi IRT yang baik. Walau semuanya ga kamu omongin langsung tapi kamu secara gak langsung minta aku untuk berubah. Dan sekarang saat aku udah berubah jadi yang kamu pengen bahkan saat terakhir kali ketemupun kamu kaget liat perubahan aku, itu belum semua, i've changed a lot because of you. Tapi maaf selera aku bukan kamu lagi.."
Aku cukup seneng karna pernah ketemu kamu dan Makasih juga karna kamu aku mau berubah dan akhirnya aku ngerasa bahagia karna akhirnya kamu sama dia bukan sama aku. Kalau sama aku mungkin aku bakal ngalamin kisah yang perih lagi. Ada beberapa hal sih yang baru aku tau bekalangan dan sedikit shock :
- Dulu waktu terakhir kita ketemu , habis antar aku pulang kamu bilang mau ke rumah Om di Tangerang. pas malem kita sms eh taunya kamu bilang lagi ada ketemu temen SMP kamu yang udah janjian dari lama. Nah kan ga sadar bilangnya dan aku baru sadar rumah cwe km juga di tangerang, mungkin dulu kaka kesana kali yaa~
- Kamu dulu pernah bilang kalau kamu gak mau aku masuk ke dunia kamu. Sempet mikir dunia apa, mungkin dunia yang kamu ciptakan buat bohongin aku.
- Saat kamu jadian sama cwe kamu adalah saat yang sama dimana kamu ngajakin aku pergi setelah pulang dari kampus dan bakal kamu jemput sampe akunya ga mau karna something bad happen (aku ngerasa kamu malu bawa aku bareng temen-temen kamu dan kamu bilang mau jaga perasaan temen kamu) and what the hell abis itu kamu udah jadian dan kita masih deket !!!!
- Kamu udah sama orang lain dan kamu masih perhatian, so baik dan full of lies to me. Waktu aku tanya kamu deket sama cwe kamu , kamu bilang ga ada apa-apa dan jangan dengerin orang, percaya sama aku aja. Well kadang orang yang bilang percaya sama aku deh itu ga bisa dipercaya!
- Saat aku tau akhirnya kamu bener-bener jadian dan aku marah. Kamu diem aja dan setelah sekian lama kamu akhirnya bilang kalau kamu deket sama dia gara-gara pengen jauhin aku sebelumnya. What kind of reason is that? Setelahnya kamu bilang kamu nyesel tapi aku dengan baik hatinya bilang kalau kamu lebih baik sama dia dan jaga dia. Padahal sebenernya kamu cuma bikin alasan saat itu sama aku dan kata-kata yang paling aku kesel adalah "Makasih atas pengertian kamu selama ini". Waah segitunyaa kak~
- Kita udah ga saling berhubungan setelah itu dan karna aku ketemu cwe kamu tiap hari kadang aku kesel dan males ngeliatnya. Lalu pada satu kesempatan skripsi ini membawaku padamu dan mengharuskan kita bertemu. Baik sih kamu mau ngajarin aku, tapi aku salut sih karna kamu bisa dengan tampang baik-baik saja dan menganggap kita masih kaya dulu. Bersikap baik dan ngajak aku makan, sebenernya aku gamau tapi karna kamu harus makan dulu sebelum lanjut ngajarin akhirnya aku mau dan aku juga ga nafsu makan saat itu (ya apalagi males makan sama situ).



Ya intinya setelah ini, aku males jatuh cinta lagi, dan saat ini dan beberapa waktu ke depan aku lebih memilih fokus dan stay single :v.
Mungkin beberapa orang salah paham pada akhirnya karna belakangan aku memang dekat dengan beberapa orang, tapi bukan apa-apa mereka juga hanya teman yang sudah lama yang kebetulan ada waktu luang untuk bersama saya. Don't think out of box, because you might be wrong. You don't know what exactly in my mind.
Aku senang membuat orang lain tertawa, tapi aku juga senang saat ada orang yang bisa membuatku tertawa. Terima kasih karna bisa membuat bibirku terangkat dan air mataku hilang saat aku kehilangan dan aku merasa sendiri. 
Semoga aku tidak tuli saat kamu datang, semoga hati ini masih peka saat kamu datang dan aku yakin kamu akan datang suatu hari nanti, ya nanti ~



Jakarta, 8 February 2015

.Sunday Night with my story.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

--Sakit Panjang--

Hi...We met again...

Habis Skripsi Terbitlah Tesis~